alasan kenapa para narapidana teroris mako brimob tidak di tembak mati
alasan kenapa para narapidana teroris mako brimob tidak di tembak mati |
- dbsbet - Mabes polri dalam keterangan resminya ,
menyatakan para napi teroris membobol dinding tempat puluhan pucuk senjata.Selain itu, mereka merampas senjata milik aparat yang disandera dan dibunuh ketika pendudukan penjara itu berlangsung.“Ada senjata laras panjang yang jarak tembaknya 500-800 meter. Dan itu bisa menjangkau sampai jalan raya (depan Mako Brimob),” ujar Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Syafruddin dalam keterangan pers pascarusuh di Mako Brimob, Kamis, 10 Mei.
Tidak hanya membawa senjata, seratusan napi terorisme yang menguasai tiga blok (A, B, dan C) rutan itu juga merakit bom-bom dari hasil penyitaan kasus terorisme oleh Densus 88 Antiteror. Bom berdaya ledak lumayan besar itu diledakkan polisi beberapa saat setelah sebagian perusuh tersebut menyerah pada pukul 07.15 WIB.
Terkait siapa saja terpidana teroris yang mendalangi dan terlibat kerusuhan, Polri belum memerincinya. Namun Wawan Kurniawan alias Abu Afif disebut-sebut sebagai provokator. Wawan meradang gara-gara makanan yang dibawa keluarganya disita sipir. Ia lantas mengajak kawan-kawannya berperang melawan aparat.
Siapakah wawan ?
Wawan adalah pemimpin Jamaah Ashar Daulah (JAD) Riau, Pekanbaru, yang ditangkap Densus 88 Antiteror pada 24 Oktober 2017. Ia ditangkap bersama empat anggota jaringannya, yaitu Yoyok Handoko alias Abu Zaid, Beni Samsu Trisno alias Abu Ibrahim, Handoko alias Abu Buchori, dan Nanang Kurniawan alias Abu Aisha.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Rikwanto saat itu mengatakan mereka melakukan latihan fisik untuk persiapan teror (i’dad) di Bukit Gema, Kabupaten Kampar, Riau. Terduga teroris ini berencana melakukan penyerangan dengan target kantor polisi. Wawan berperan memberi motivasi kepada kelompoknya.
Ketika seribu aparat mengepung dan memberi ultimatum pada Kamis pagi, sepuluh dari 155 perusuh sempat bertahan dan menolak menyerah. Apakah kesepuluh orang itu adalah Wawan cs, belum diperoleh keterangan. Namun satu orang napi yang tewas terkena timah panas polisi dipastikan adalah Beni alias Abu Ibrahim, anak buah Wawan.
Sofyan menyebutkan Wawan atau grup JAD-lah yang paling keras melawan polisi dalam kejadian di Mako Brimob kemarin. JAD adalah kelompok yang berafiliasi dengan jaringan terorisme global Islamic State of Iraq and Syria atau ISIS, yang di Indonesia belakangan kerap membidik aparat kepolisian dalam aksi-aksi mereka.
Tidak mengherankan bila ISIS langsung mengklaim sebagai dalang kerusuhan itu melalui kantor berita mereka, Amaq News Agency, pada Rabu, 9 Mei 2018. Polri juga menyatakan para penyandera menuntut dipertemukan dengan Aman Abdurahman, pria yang selama ini disebut-sebut sebagai amir atau pemimpin ISIS di Indonesia.
Aman juga meringkuk di Rutan Mako Brimob, tapi di blok yang tak dikuasai para perusuh. Pada 21 Mei nanti, pria yang keluar-masuk penjara dalam kasus terorisme ini dijadwalkan menghadapi vonis sidang Bom Thamrin pada 2016.
Alasan kenapa para narapidana teroris mako brimob tidak di tembak mati
Adapun kelompok lain yang terlibat dalam penguasaan penjara selama 36 jam itu adalah jaringan Al Qaeda. Namun, yang agak berbeda, kata Sofyan, kelompok ini kurang setuju terhadap cara-cara biadab dengan menyiksa dan membunuh polisi. Bahkan sebagian dari mereka justru membantu sandera melepaskan diri.
“Kita sempat memberi tahu mereka agar menyelamatkan ibu Polwan dan beberapa penyidik lainnya, itu, ya,” ujar Sofyan.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengungkapkan perpecahan di antara napi menjadi pertimbangan tersendiri bagi polisi dalam menuntaskan kasus penyanderaan dan pendudukan penjara. Karena itu, sebelum opsi penyerbuan pada Kamis pagi diambil, aparat menerjunkan tim untuk bernegosiasi.
Setelah Rutan Mako Brimob bisa diambil alih kembali oleh pasukan polisi, ke-155 tahanan terorisme itu dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Menko Polhukam Wiranto mengatakan mereka selanjutnya bakal diproses hukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
“Kementerian Hukum dan HAM sudah menyiapkan lokasi baru untuk napi teroris di Nusakambangan. Mengapa harus pindah, karena itu (Rutan Mako Brimob) rusak sekarang, nggak mungkin digunakan lagi,” kata Wiranto.
sumber : detik
dbsbet.com |
PERTAMA LIVE STREAMING SEPAKBOLA & GAMES
Bandar domino, Bandar dadu, Bandar ceme . Bandar Q & Bandar Sakong
Freebet new member 20rb bisa di pergunakan di semua game
Syarat minimal dp 50rb
withdraw minimal Turn over 200rb di sportsbook
hubungi dbsbet
Livechat : dbsbetnews.com
Buktikan sendiri!!!
Nb : penulis tidak menganjurkan untuk berjudi hanya sebagai bahan referensi
No comments